Sampah adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang berwujud padat, baik berupa zat Organik maupun zat Anorganik. Sampah
dapat terurai maupun tidak terurai dan seringkali di anggap tidak
berguna lagi dan di buang sehingga menciptakann tumpukan sampah yang
menjadi sarang penyakit. Seperti contohnya tikus hidup di rongga-rongga
sampah, seperti di kaleng bekas maupun kardus. Lalat berkembang biak
pesat di sampah organik, seperti sisa-sisa makanan. Suasana basah,
lembab dan hangat sangat cocok untuk tempat berkembang biak nyamuk.
Pengertian sampah Organik dan Anorganik :
* Sampah Organik adalah merupakan barang yang sudah di anggap tidak
terpakai dan di buang oleh pemilik /pemakai sebelumnya, tetapi masih
bisa di pakai atau di kelola dengan prosedur dan cara yang benar.
* Sampah Anorganik yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang sulit
terurai secara biologis sehingga penghancurannya membutuhkan waktu yang
sangat lama. Sampah Anorganik berasal dari sumber daya alam yang tak
terbarui seperti mineral dan minyak bumi atau dari proses industri.
Dan tentunya sebelum dilakukan pengolahan sampah yang perlu di
lakukan adalah pemilahan sampah yang mana sampah Organik dan sampah
Anorganik harus di bedakan, seperti contohnya SMP Muhammadiyah 2
Yogyakarta sudah melakukan hal tersebut yaitu dengan adanya tempat
sampah Organik dan Anorganik.
Sampah yang biasanya di hasilkan sekolah kebanyakan adalah
sampah kering dan sedikit basah. Sampah kering yang di hasilkan berupa
kertas hasil dari tulis menulis, plastik pembungkus jajanan, kemasan
barang dan sedikit logam. Sedangkan sampah basah berasal dari dedaunan
pohon, ranting, potongan rumput taman dan sisa makanan.
Langsung saja pada tahapan-tahapan pengelolaan sampah di sekolah:
A. Pembuatan pupuk Organik .
a. Pencegahan dan pengurangan sampah dari dari sumbernya. Kegiatan ini di mulai dengan kegiatan pemilahan atau pemisahan Organik dan Anorganik, dengan menyediakan tempat sampah Organik dan Anorganik di setiap kawasan sekolah.
b. Pemanfaatan sampah Organik, seperti Komposting ( pengomposan ) sampah yang mudah membusuk dapat di ubah menjadi pupuk kompos yang ramah lingkungan. Selain ramah lingkungan pupuk kompos juga sangat mudah di praktekan siswa di sekolah maupun di rumah. Selain mudah membuatnya pupuk kompos juga hemat biaya dalam pembuatanya. Tujuan pembuatan pupuk kompos yaitu agar siswa mengerti bagaimana cara mengolah sampah Organik dan Anorganik dengan benar. Pupuk kompos sangat baik untuk menambah unsur hara tanah sehingga dapat menambah kesuburuan tanah, mempertinggi kemampuan menahan air dalam tanah, memperbaiki tata ruang udara di dalam tanah dan mempertinggi daya ikat tanah terhadap unsur hara tanaman sehingga memberikan kesuburan pada tanaman.
Dalam pembuatan pupuk kompos terdapat beberapa macam cara, yaitu....
1. Pembuatan Pupuk Kompos secara alami
Cara ini di lakukan dengan cara menimbun sampah tumbuhan secara bertahap ke dalam lubang berukuran 1,5 x 1,5 x 1,5 meter. Kemudian di lapisi dengan kotoran hewan serta di taburi sedikit abu dan kapur. Kemudian di atasnya tambah lagi lapisan sampah tumbuhan lalu di tutup dengan kotoran hewan dan seterusnya sehingga menjadi rata dengan tanah. Timbunan sampah tersebut harus lembab tetapi tidak boleh terlalu basah dalam jangka waktu 2-3 bulan. Apabila sampah tersebut sudah menyusut hingga sepersepuluh dari ukuran semula, maka sampah tersebut sudah menjadi pupuk kompos.
2. Pembuatan pupuk kompos dengan bantuan Mikroba :
Pembuatan pupuk kompos dengan bantuan Mikroba sangat mudah yaitu dengan cara memfermentasikan sampah Organik seperti kotoran hewan/manusia, jerami, sekam padi, dedak/katul halus, rumput-rumputan, daun-daunan, sampah rumah tangga dan lain sebagainya. Dan biasa di sebut Pupuk Kandang.
B. Pemanfaatan sampah Anorganik.
Sampah atau limbah yang kita hasilkan setiap hari, biasanya kita buang begitu saja tanpa kita pilah-pilah. Hal ini mungkin karena tidak tahu atau mungkin tidak mau tahu bahwa sampah tersebut dapat kita pilah-pilah menjadi limbah Organik dan Anoorganik yang dapat kita manfaatkan menjadi barang yang berguna.
Limbah Anorganik adalah limbah yang bukan berasal dari makhluk hidup. Limbah Anorganik ini memerlukan waktu yang lama bahkan tidak dapat terdegadrasi secara alami. Beberapa limbah Anorganik diantaranya kaleng, plastik , styrofoam dan bahan pecah belah lainya. Salah satu yang dapat kita lakukan dalam sampah Anorganik adalah mendaur ulang( Recycle ).
Daur ulang merupakan upaya untuk mengolah barang atau benda yang sudah tidak di pakai agar dapat di manfaatkan kembali.
Langsung saja pada proses Pengolahan Sampah atau limbah Anorganik, disini Sampah Anorganik saya jabarkan menjadi 4 bagian :
1. Limbah Plastik
Limbah plastik biasa di gunakan sebagai pembungkus barang. Plastik juga biasa digunakan sebagai perabotan rumah tangga. Keunggulan barang-barang yang terbuat dari plastik yaitu tidak berkarat dan tahan lama. Sebagai contoh teman-teman coba kubur sampah plastik selama beberapa bulan, kemudian gali lagi penutup tanahnya dan lihat dapat di pastikan sampah tersebut akan tetap utuh.
Salah satu cara yaitu dengan cara mendaur ulang menjadi barang yang bermanfaat lagi pastinya.
Seperti contoh misalnya ember plastik bekas yang dapat di daur ulang kembali menjadi sendok plastik, tempat sampah, gayung dan pot bunga. Plastik dari bekas bungkus makanan dapat kita olah lagi menjadi kerajinan yaitu dompet, tas laptop, sandal, payung dan tas belanja. Sampah botol bisa kita manfaatkan juga menjadi mainan anak-anak seperti contohnya kapal-kapalan, mobil-mobilan dan sebagainya.
2. Limbah Logam
Sampah atau limbah dari Logam seperti besi, kaleng, alumunium dan lain sebagainya dapat di temukan dengan mudah di sekitar lingkungan kita. Sampah dari bahan kaleng biasanya yang paling banyak kita temukan dan yang paling mudah di manfaatkan dan menjadi barang kerajinan yang bermanfaat. Sebagai contoh sederhana saja yaitu dengan pengolahan menjadi tempat sampah drum , vas bunga , gantungan kunci, celengan dan gift box.
3. Limbah Gelas atau Kaca
Limbah gelas atau kaca yang sudah pecah dapat di daur ulang kembali menjadi barang-barang semula atau menjadi barang lain seperti botol yang baru, Vas bunga, Cendera mata dan hiasan-hiasan lainya yang memiliki nilai artistik dan ekonomis.
Limbah gelas atau kaca yang sudah pecah dapat di daur ulang kembali menjadi barang-barang semula atau menjadi barang lain seperti botol yang baru, Vas bunga, Cendera mata dan hiasan-hiasan lainya yang memiliki nilai artistik dan ekonomis.
4. Limbah kertas
Sampah kertas kelihatanya memang mudah hancur dan tidak berbahaya seperti plastik. Namun yang namanya sampah pasti menimbulkan masalah jika di biarkan begitu saja. Seperti contohnya kertas yang berserakan di dalam kelas pasti akan menimbulkan rasa ketidaknyamanan dalam proses pembelajaran. Sebagai pengolahannya limbah kertas dapat di manfaatkan menjadi kotak hiasan, sampul buku, bingkai photo, tempat pensil dan lain sebagainya.
SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta sudah mempunyai prinsip untuk kedepanya
dalam Pengelolaan Sampah Sekolah, Perawtan serta Peduli Terhadap
Lingkungan sekolah.
- Reuse ( penggunaan kembali ) yaitu menggunakan sampah-sampah tertentu yang masih memungkinkan untuk di pakai.
- Reduce ( Pengurangan ) yaitu berusaha mengurangi segala sesuatu yang dapat menimbulkan sampah serta mengurangi sampah yang sudah ada.
- Recycle ( daur ulang ) yaitu menggunakan sampah-sampah tertentu untuk diolah menjadi barang yang lebih baik
18 November 2019 pukul 02.59
bagaimana cara merubah sampah , gelas yang sudah berkeping keping menjadi gelas baru ? kalau cara seperti itu bisa di terapkan ke mainan anak yang terbuat dari plastik. maka sampah plastik akan jauh berkurang